China Bangun Gedung 57 Lantai Hanya dalam 19 Hari: Inovasi Konstruksi yang Mengguncang Dunia
Dalam dunia konstruksi, pembangunan gedung tinggi biasanya memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Namun, China berhasil mengejutkan dunia dengan pencapaian luar biasa: membangun gedung 57 lantai hanya dalam 19 hari!
ARSITEKTUR


Proyek Supercepat oleh Broad Sustainable Building (BSB)
Rekor ini dicetak oleh perusahaan asal Tiongkok, Broad Sustainable Building (BSB), yang dikenal karena pendekatannya yang inovatif terhadap pembangunan modular. Gedung yang diberi nama Mini Sky City ini dibangun di kota Changsha, Provinsi Hunan, dan menjadi simbol efisiensi konstruksi modern.
BSB menggunakan metode prefabrikasi modular, yaitu sebagian besar komponen bangunan (seperti dinding, lantai, dan struktur kerangka) sudah diproduksi sebelumnya di pabrik, kemudian hanya tinggal dirakit di lokasi pembangunan. Ini mirip dengan "merakit Lego" dalam skala besar.
Detail Pembangunan
Waktu konstruksi di lokasi: 19 hari
Jumlah lantai: 57
Luas bangunan: ±180.000 meter persegi
Jumlah pekerja: ±1.200 orang
Teknologi utama: Modular pre-fabrication
Pengurangan emisi: BSB mengklaim sistem mereka mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan metode tradisional.
Keunggulan Sistem Modular
Kecepatan Eksekusi: Bangunan besar bisa diselesaikan dalam waktu sangat singkat.
Minim Limbah: Karena komponen dibuat di pabrik, limbah konstruksi jauh lebih sedikit.
Presisi Tinggi: Kualitas bangunan lebih terkontrol karena proses produksi dilakukan di lingkungan yang stabil.
Ramah Lingkungan: Lebih hemat energi dan lebih bersih dibandingkan konstruksi konvensional.
Apa Artinya untuk Dunia Konstruksi?
Pencapaian ini bukan hanya rekor dunia, tapi juga membuka mata banyak pihak terhadap masa depan industri konstruksi. Di masa depan, pembangunan gedung bertingkat tidak lagi harus memakan waktu lama dan penuh risiko.
Bagi pelaku industri konstruksi di Indonesia, metode seperti ini bisa menjadi inspirasi — terutama untuk proyek-proyek padat karya di kota besar yang membutuhkan efisiensi tinggi dan kecepatan penyelesaian.
Penutup
Mini Sky City di China adalah bukti bahwa dengan teknologi, perencanaan matang, dan inovasi, batas-batas dalam konstruksi bisa didobrak. Apakah Indonesia siap menyusul jejak revolusi konstruksi cepat ini?
